A.
Defenisi
Pupuk Padat, yaitu pupuk yang
berbentuk padat baik berupa butir (granule) atau kristal. Pupuk padat ada yang
diaplikasikan secara langsung pada media tanam ada juga yang dicampur dengan
air untuk kemudian disemprotkan ke tanaman ataupun media tanam. Contoh Pupuk
Padat butir : Mutiara, Pusar, SP-36, dll. Contoh pupuk Padat kristal :
Growmore, Urea, Hiponex, dll. Pupuk
padatan biasanya diaplikan ke tanah/media tanam.
B. Sejarah
Proses penambahan zat untuk meningkatkan
kapasitas tanah untuk tumbuhan dikembangkan pada masa awal pertanian. Petani
kuno tahu bahwa hasil pertama pada sebidang tanah jauh lebih baik daripada
tahun-tahun berikutnya. Hal ini menyebabkan pupuk pindah ke baru, digarap
daerah, yang kembali menunjukkan pola yang sama dari hasil berkurang dari waktu
ke waktu. Akhirnya ditemukan bahwa pertumbuhan tanaman pada sebidang tanah
dapat ditingkatkan dengan menyebarkan hewan berupa pupuk kandang di seluruh
tanah.
Seiring waktu, teknologi pupuk menjadi
lebih halus. Zat baru yang meningkatkan pertumbuhan tanaman ditemukan. Orang
Mesir diketahui telah ditambahkan abu dari bakaran gulma pada tanah.
Tulisan-tulisan Yunani dan Romawi Kuno menunjukkan bahwa kotoran hewan berbagai
digunakan, tergantung pada jenis tanah atau tanaman tumbuh. Peradaban Islam mencatat
pemupukan menjadi bagian dari pertanian. Juga diketahui pada saat ini dengan
menumbuhkan tanaman polongan atau legum di lahan sebelum penanaman gandum
adalah menguntungkan. Jenis lain dari bahan ditambahkan sebagai pupuk
diantaranya laut-kerang, tanah liat, limbah sayuran, limbah dari proses
manufaktur yang berbeda, dan berbagai macam sampah.
Penelitian disusun dalam teknologi pupuk dimulai pada
awal abad ketujuh belas. Awal ilmuwan seperti Francis Bacon dan Johann Glauber
menjelaskan efek menguntungkan dari penambahan sendawa ke tanah. Glauber
mengembangkan pupuk mineral lengkap pertama, yang merupakan campuran sendawa,
kapur, asam fosfat , nitrogen, dan kalium. Sebagai teori ilmiah kimia
dikembangkan, kimia kebutuhan tanaman itu ditemukan, yang menyebabkan komposisi
pupuk ditingkatkan. Organik ahli kimia Justus von Liebig menunjukkan bahwa
tanaman membutuhkan unsur-unsur mineral seperti nitrogen dan fosfor untuk
tumbuh. Industri pupuk kimia dapat dikatakan memiliki permulaannya dengan paten
dikeluarkan untuk Sir John Lawes, yang menguraikan metode untuk memproduksi
suatu bentuk fosfat yang merupakan pupuk yang efektif. Industri pupuk sintetis
mengalami pertumbuhan yang signifikan setelah Perang Dunia Pertama, ketika
fasilitas yang telah menghasilkan amonia sintetik dan nitrat untuk bahan
peledak telah dikonversi untuk produksi nitrogen berbasis pupuk.
C. Macam-macam pupuk padat
1. Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang bahan
dasarnya berasal dari kotoran dan urine umumnya hampir semua kotoran hewan
dapat di gunakan sebagai pupuk kandang. Namun kotoran hewan seperti kambing,
domba, sapi dan ayam merupakan kotoran yang paling sering digunakan untuk
dijadikan pupuk kandang. Pupuk kandang tidak hanya membantu pertumbuhan tetapi
juga dapat membantu menetralkan racun logam berat di dalam tanah, memperbaiki
struktur tanah, membantu penyerapan hara dan mempertahankan suhu tanah. Pupuk
kandang yang sudah matang cirinya remah, dingin, bentuknya telah berubah dan
tidak begitu bau.
Ciri pupuk kandang yang telah siap digunakan adalah dingin, remah,
wujud aslinya sudah tidak tampak dan baunya telah jauh berkurang. Jika belum
memiliki ciri-ciri tersebut pupuk kandang belum bisa digunakan. Para petani
biasanya menggunakan pupuk kandang dengan cara disebar dan dibenamkam. Namun
penggunaan yang paling baik adalah dengan cara dibenamkan dengan cara ini
penguapan unsur hara akibat proses kimia dalam tanah dapat dikurangi.
2. Pupuk hijau
Pupuk hijau adalah pupuk yang berasal dari
tanaman atau bagian tanaman tertentu yang masih segar kemudian di benamkan ke
dalam tanah. Bagaian yang sering digunakan untuk pupuk hijau adalah daun,
tangkai dan batang yang masih muda. Umumnya semua jenis tanaman bisa di jadikan
sebagai pupuk hijau namun jenis tanaman yang paling bagus untuk pupuk hijau
adalah tanaman yang akarnya bersimbiosis dengan mikroorganisme pengikat
nitrogen (legum). Pupuk hijau di berikan guna meningkatkan bahan organik tanah
serta unsur hara khususnya nitrogen.
3. Kompos
Kompos berasal
dari sisa bahan organik baik dari tanaman, hewan, maupun limbah organik yang
telah mengalami dekomposisi atau fermentasi. Sebenarnya pupuk kandang dan pupuk
hijau merupakan bagian dari kompos. Jenis tanaman yang sering digunakan untuk
kompos di antaranya jerami, sekam padi, pelepah pisang, gulma, sayuran busuk,
sisa tanaman jagung dan sabut kelapa. Sementara itu bahan dari ternak yang
sering di gunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak
yang terbuang dan cairan biogas.
4. Humus
Humus merupakan hasil dekomposisi
tmbuhan berupa daun, akar, cabang, ranting dan bahan secara alami. Proses
dekomposisi ini dipergunakan oleh cuaca di atas permukaan tanah dan di bantu
oleh mikroorganisme tanah. Sebenarnya antara humus dan pupuk hijau memiliki
kemiripan perbedaannya hanya terletak dari prosesnya. Humus terbentuk secara
alami dan sebagian besar terjadi di hutan sementara itu pupuk hijau terbentuk
dengan bantuan campur tangan manusia.
D. Tenknik
Aplikasi Pada Beberapa Tanaman
·
Tanaman padi
Gunakan
pupuk padat pada saat mulai pengolahan lahan dengan aplikasi 2000 kg per hektar
lahan. Sangat baik juga untuk pesemaian bibit padi dengan aplikasi 1 kg per m3.
Disarankan untuk menyemprotkan setiap 2 minggu sekali dengan produk cair
organic.
·
Tanaman hias
Tambahkan
pupuk padat ke pot setiap 6 bulan sekali, gantikan media tanaman setiap tahun
dengan menambahkan media lain yang disesuaikan dengan jenis tanaman media lain
yang dimaksud antara lain : arang sekam, pasir malang, akar pakis, biji kapas
atau rangdu yang telah dipermentasi dan tanah subur untuk bonsai.
·
Tanaman keras
Kopi,
cengkeh, cacao, kelapa, jeruk,anggur, markisa, durian, manggis dll. Gunakanlah
pupuk padat sesuai dengan umur tanaman. 500 gr untuk mulai tanam, 1 kg untuk
umur 1 tahun, 3-5 kg untuk tanaman produksi per batang.
·
Pembibitan
Pupuk
ini sangat baik untuk pembibitan biji, stek, cangkokan. Campurkan pupuk dengan
tanah subur, pasir sungai, sekam bakar. Dengan perbandingan 1:3:1 untuk
pembuatan media tanam.